Baik. Para sahabat bertanya, “Bagaimana kami harus mengucapkannya, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Katakanlah: Hasbunallaah wa ni’mal wakiil.” (Cukuplah Allah bagiku, Dia sebaik-baik pelindung).
Ini merupakan kalimat yang sangat agung.
Ia merupakan kalimat untuk mengungkapkan rasa tawakal, bersandar, dan penyerahan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dianjurkan bagi seorang muslim mengucapkannya untuk menghindarkan diri dari apa yang ditakutkan,
baik itu berupa kegentingan, kesulitan, atau musibah.
Juga dianjurkan baginya untuk mengucapkannya saat mengharapkan maslahat dan tujuan yang baik dan benar.
Banyak orang yang mengira bahwa kalimat ini hanya untuk diucapkan saat menghindarkan diri dari hal yang tidak diinginkan.
Padahal, ia dianjurkan untuk diucapkan saat ingin menghindarkan diri dari hal buruk dan mengharapkan hal yang baik.
Oleh sebab itu, disyariatkan bagi kita setiap keluar rumah
untuk mengucapkan, “Bismillah …” Ya, (lanjutkan)?!
“… tawakkalnaa ‘alallaah laa haula wa laa quwwata illaa billaah.”
Kita memohon pertolongan kepada Allah dan bersandar kepada-Nya Subhanahu wa Ta’ala,
serta kita serahkan segala urusan kita kepada Allah Jalla wa ‘Ala.
Di antara dalil yang menunjukkan bahwa kalimat ini
untuk diucapkan saat memohon kenikmatan
—dan seperti yang saya katakan bahwa banyak orang yang lalai dari hal ini.
Di antara dalil yang menunjukkan bahwa kalimat ini diucapkan saat memohon kenikmatan dan kebaikan
adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Jikalau mereka sungguh-sungguh rida
dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka,
dan berkata: “Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah.” (QS. At-Taubah: 59)
Mereka berkata, “Cukuplah Allah bagi kami!” Yakni dalam keadaan itu, keadaan memohon kenikmatan.
Adapun penggunaan kalimat ini saat memohon perlindungan dari keburukan dan musibah,
maka dalilnya ada dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“(Yaitu) orang-orang yang dikatakan kepada mereka: ‘Sungguh manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu,
maka takutlah kepada mereka!’ Lalu itu menambah iman mereka, dan mereka menjawab: ‘Cukuplah Allah bagi kami, dan Dia sebaik-baik Pelindung.’” (QS. Ali Imran: 173)
Dua makna ini (memohon kebaikan dan perlindungan dari keburukan) dihimpun.
Dua makna ini dihimpun dalam ayat yang ada dalam surat az-Zumar,
yaitu firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: ‘Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?’ Niscaya mereka menjawab: ‘Allah.’
Katakanlah: ‘Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah,
jika Allah hendak memberiku kemudaratan, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudaratan itu?
Atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?’
Katakanlah: ‘Cukuplah Allah bagiku.’ …” (QS. Az-Zumar: 38). Yakni dalam keadaan ini dan itu.
Dalam hal mengharap rahmat dan menghilangkan mudarat,
katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku.” Yakni dalam keadaan ini dan itu. Dalam hal mengharap rahmat,
juga dalam hal menghilangkan keburukan dan kesulitan.
Demikian.
====
نَعَمْ قَالُوا كَيْفَ نَقُولُ يَا رَسُولَ اللهِ؟
قَالَ قُولُوا حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
وَهَذِهِ كَلِمَةٌ عَظِيمَةٌ جِدًّا
وَهِيَ كَلِمَةُ التَّوَكُّلِ وَالْتِجَاءِ وَتَفْوِيْضٍ إِلَى اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
يَحْسُنُ أَنْ يَقُولَهَا الْمُسْلِمُ فِي دَفْعِ مَا يَخَافُ
مِنْ أَهْوَالٍ أَو شَدَائِدَ أَو كُرُبَاتٍ
وَأَنْ يَقُولَهَا أَيْضًا فِي جَلْبِ مَا يَطْلُبُ مِنْ مَصَالِحَ وَمَقَاصِدَ حَسَنَةٍ طَيِّبَةٍ
وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ يَظُنُّ أَنَّهَا تُقَالُ فَقَطْ فِي مَقَامِ دَفْعِ الْمَكْرُوهِ
وَهِيَ تُقَالُ فِي مَقَامِ دَفْعِ الْمَكْرُوهِ وَجَلْبِ الْمَصَالِحِ وَالْمَنَافِعِ
وَلِهَذَا شُرِعَ لَنَا فِي كُلِّ مَرَّةٍ نَخْرُجُ فِيهَا مِنَ الْبَيْتِ
أَنْ نَقُولَ بِسْمِ اللهِ نَعَمْ؟
تَوَكَّلْنَا عَلَى اللهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
نَسْتَعِينُ بِاللهِ وَنَلْتَجِئُ إِلَيْهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
وَنُفَوِّضُ أُمُورَنَا إِلَيْهِ جَلَّ وَعَلَا
وَمِنَ الشَّوَاهِدِ عَلَى أَنَّ هَذِهِ الْكَلِمَةَ
تُقَالُ فِي بَابِ طَلَبِ النَّعْمَاءِ
وَهَذَا كَمَا ذَكَرْتُ يَعْنِي كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ يَغْفُلُ عَنْهُ
مِنَ الشَّوَاهِدِ عَلَى أَنَّهَا تُقَالُ فِي بَابِ طَلَبِ النَّعْمَاءِ وَطَلَبِ الْخَيْرِ
قَوْلُ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَلَوْ أَنَّهُمْ رَضُوا
مَا آتَاهُمُ اللهُ وَرَسُولُهُ
وَقَالُوا حَسْبُنَا اللهُ سَيُؤْتِينَا اللهُ مِنْ فَضْلِهِ وَرَسُولُهُ إِنَّا إِلَى اللهِ رَاغِبُونَ
قَالُوا حَسْبُنَا اللهُ أَيْ فِي هَذَا الْمَقَامِ مَقَامِ طَلَبِ النَّعْمَاءِ
وَأَمَّا اسْتِعْمَالُهَا فِي مَقَامِ دَفْعِ الضُّرِّ وَالْبَلَاءِ
فَفِي قَوْلِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ
فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيْمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
وَجُمِعَ الْمَعْنَيَانِ
وَجُمِعَ الْمَعْنَيَانِ فِي الْآيَةِ الَّتِي فِي سُورَةِ الزُّمَرِ
قَوْلُ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللهُ
قُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعَونَ مِنْ دُونِ اللهِ
إِنْ أَرَادَنِيَ اللهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ
أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ
قُل حَسْبِيَ اللهُ أَيْ فِي هَذَا وَهَذَا
فِي بَابِ الرَّحْمَةِ وَفِي بَابِ دَفْعِ الضُّرِّ
قُلْ حَسْبِيَ اللهُ أَيْ فِي هَذَا وَهَذَا فِي بَابِ طَلَبِ الرَّحْمَةِ
وَفِي بَابِ دَفْعِ الضُّرِّ وَالشِّدَّةِ
نَعَمْ